Bab 1: Pengertian Stunting
Apa itu stunting?
Stunting atau biasa disebut balita pendek merupakan permasalahan serius yang sering dianggap sepele oleh sebagian orang. Angka stunting di indonesia 2021 mencapai 24% dan menurun pada tahun 2024 mencapai 14%. Angka stunting di Kabupaten Majalengka sendiri pada tahun 2023 mencapai angka 3,12%. Stunting merupakan salah satu target SDGs (Sustainable Development Goals) ke dua yaitu menghilangkan kelaparan dan segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 serta mencapai ketahanan pangan.
Seperti apa stunting itu?
“Anak yang pendek belum tentu stunting, namun anak stunting pasti pendek”
Stunting merupakan kondisi dimana pertumbuhan balita yang tinggi badannya lebih rendah daripada teman seusianya atau mengalami gangguan pertumbuhan pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama Gejala stunting pada anak :
- Anak bertubuh pendek
- Daya imun menurun sehingga lebih sering terkena penyakit
- Kurangnya kemampuan kognitif atau keterlambatan dalam berfikir yang bisa ditunjukkan dengan belum bisa makan sendiri pada usia 1 tahun atau belum bisa mengucapkan kata-kata pada usia 2 tahun
Anak balita dengan z-score kurang dari -2SD dan kurang dari -3SD yaitu status gizi yang didasarkan pada parameter Panjang Badan menurut Umur (PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) yaitu hasil pengukuran antropometri berdasarkan parameter tersebut dibandingkan dengan standar baku WHO untuk menentukan anak tergolong pendek (-2SD) atau sangat pendek (- 3SD).
Apa penyebab dari stunting?
Kondisi stunting pada balita ini merupakan akibat dari kekurangan gizi kronis (berkepanjangan) sejak dalam kandungan namun baru terlihat setelah anak menginjak usia 2 tahun. Stunting dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu:
- Asupan makanan atau nutrisi yang buruk saat ibu mengandung
- Asupan makanan atau nutrisi balita yang buruk
- Terdapat penyakit yang berulang karena daya imun turun
- Balita tidur terlarut malam, normalnya durasi waktu tidur balita yaitu:
- Usia 0-3 bulan → 14-17 jam
- Usia 4-11 bulan → 12-15 jam
- Usia 1-3 tahun → 11-14 jam
- Usia 3-5 tahun → 10-13 jam
- Ketersediaan pangan
- Faktor genetic
- Faktor sosial ekonomi
- Faktor tingkat Pendidikan ibu
- Faktor pengetahuan gizi ibu
- Faktor lingkungan
klik setiap segment sampai berwarna hijau untuk lanjut ke materi selanjutnya.
